Lencana Facebook

Profil Facebook Bogi Cabra

2009-02-28

contoh pemrograman java (GUI)

import java.awt.*;
import java.awt.event.*;
import javax.swing.JMenu;
import javax.swing.JMenuItem;
import javax.swing.JCheckBoxMenuItem;
import javax.swing.JRadioButtonMenuItem;
import javax.swing.ButtonGroup;
import javax.swing.JMenuBar;
import javax.swing.KeyStroke;
import javax.swing.ImageIcon;
import javax.swing.JTextField;
import javax.swing.JButton;
import javax.swing.JPanel;
import javax.swing.JLabel;
import javax.swing.JOptionPane;
import javax.swing.JTextArea;
import javax.swing.JScrollPane;
import javax.swing.JFrame;


public class menuMahasiswa extends JFrame implements ActionListener


{


public menuMahasiswa()



{

JMenuBar menuBar;
JMenu menu;
JMenuItem menuItem;

addWindowListener(new WindowAdapter()
{
public void windowClosing(WindowEvent e)
{
System.exit(0);
}
});


menuBar = new JMenuBar();
setJMenuBar(menuBar);
menuBar.setBackground(Color.white);

menu = new JMenu("File");
menu.setBackground(Color.white);
menu.setMnemonic('F');
menuBar.add(menu);


menuItem = new JMenuItem("Logout");
menuItem.addActionListener(this);
menuItem.setMnemonic('L');
menu.add(menuItem);
menuItem.setBackground(Color.white);

menu = new JMenu("Perwalian");
menu.setBackground(Color.white);
menuBar.add(menu);
menu.setMnemonic('I');

menuItem = new JMenuItem("KRS");
menuItem.addActionListener(this);
menuItem.setMnemonic('M');
menu.add(menuItem);
menuItem.setBackground(Color.white);

// menuItem = new JMenuItem("Jadwal Kuliah");
// menuItem.addActionListener(this);
// menuItem.setMnemonic('D');
// menu.add(menuItem);
// menuItem.setBackground(Color.white);

menuItem = new JMenuItem("Lihat Nilai");
menuItem.addActionListener(this);
menuItem.setMnemonic('K');
menu.add(menuItem);
menuItem.setBackground(Color.white);



// menu = new JMenu("Help");
// menu.setBackground(Color.green);
// menu.setMnemonic('H');
// menuItem.addActionListener(this);
// menuBar.add(menu);


setBounds(0, 0, 1500, 800);
setDefaultLookAndFeelDecorated(true);
setVisible(true);
setLocationRelativeTo(null);
setTitle("Form Mahasiswa");
setSize(600,500);


}

public void actionPerformed(ActionEvent e)
{
JMenuItem source = (JMenuItem)(e.getSource());

if(source.getText().equals("Logout"))
{
System.exit(0);
//LoginUser pp = new LoginUser();
}

if(source.getText().equals("KRS"))
{
KRS pp = new KRS();

}
// if(source.getText().equals("Jadwal Kuliah"))
// {
// jadwal_kuliah pp = new jadwal_kuliah();

// }

/* if(source.getText().equals("Lihat Nilai"))
{
lihat_nilai s = new lihat_nilai();

}
*/
}

public static void main(String[] args)
{

menuMahasiswa menuMahasiswa = new menuMahasiswa();
menuMahasiswa.MenuUtama();
menuMahasiswa.setBackground(Color.white);
}
public void MenuUtama()
{

}
}

pengantar SIG/GIS

SIG merupakan pengelolaan data geografis yang didasarkan pada kerja komputer (mesin).
Komponen Sistem Informasi Geografi sama dengan komponen sistem informasi yang lain hanya memiliki input yang sedikit berbeda yaitu adanya data spatial.
SIG sudah diimplementasikan dalam beberapa bidang diantaranya :
• Bidang Telekomunikasi,
• Bidang Sumberdaya Alam,
• Bidang Lingkungan,
• Bidang Ekonomi, Bisnis, marketing,
• Bidang Trasportasi dan Perhubungan, mencakup inventarisasi jaringan transportasi, analisa kesesuain dan penentuan rute-rute alternatif transportasi, manajemen pemeliharaan dan perencanaan perluasan jalan,dsb.
• Bidang Kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_geografis
http://ilmukomputer.org/category/sistem-informasi-geografis/
Nur Meita Indah Mufidah. Pengantar GIS (Geographical Information System).
Rahmad Husein. Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis (Geographics Information System)
Arief Darmawan. Sekilas Tentang Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System)

sistem informasi geografi

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

Pengertian SIG
Geography
Istilah ini digunakan karena GIS dibangun berdasarkan pada ‘geografi’ atau ‘spasial’. Object ini mengarah pada spesifikasi lokasi dalam suatu space. Objek bisa berupa fisik, budaya atau ekonomi alamiah. Penampakan tersebut ditampilkan pada suatu peta untuk memberikan gambaran yang representatif dari spasial suatu objek sesuai dengan kenyataannya di bumi. Simbol, warna dan gaya garis digunakan untuk mewakili setiap spasial yang berbeda pada peta dua dimensi..
System
Pengertian suatu sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berintegrasi dan berinterdependensi dalam lingkungan yang dinamis untuk mencapai tujuan tertentu.
beberapa orang pakar telah mencoba memberikan definisi mengenai SIG ini. Tetapi bila disimak, definisi tersebut satu sama lain saling melengkapi dan memiliki pengertian yang hampir sama.
Berikut ini, beberapa definisi SIG menurut para ahli:
1. Menurut Aronaff, 1989.
SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang memasukkan,
mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta memberi uraian.
2. Menurut Barrough, 1986.
SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilankembali data yang diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal darikenyataan dunia.
3. Menurut Marble et al, 1983.
SIG merupakan sistem penanganan data keruangan.
4. Menurut Berry, 1988.
SIG merupakan sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi data keruangan.
5. Menurut Calkin dan Tomlison, 1984.
SIG merupakan sistem komputerisasi data yang penting.
6. Menurut Linden, 1987.
SIG adalah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan (manipulasi), analisis dan penayangan data secara spasial terkait dengan muka bumi.
7. Menurut Petrus Paryono.
SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, manipulasi dan menganalisis informasi geografi.
8. Menurut Rhind, 1988
GIS is a computer system for collecting, checking, integrating and analyzing information related to the surface of the earth.
9. Menurut Purwadhi, 1994:
- SIG merupakan suatu sistem yang mengorganisir perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan data, serta dapat mendaya-gunakan sistem penyimpanan, pengolahan, maupun analisis data secara simultan, sehingga dapat diperoleh informasi yang berkaitan dengan aspek keruangan.
- SIG merupakan manajemen data spasial dan non-spasial yang berbasis komputer dengan tiga karakteristik dasar, yaitu: (i) mempunyai fenomena aktual (variabel data non-lokasi) yang berhubungan dengan topik permasalahan di lokasi bersangkutan; merupakan suatu kejadian di suatu lokasi; dan (iii) mempunyai dimensi waktu.

Dengan demikian, GIS diharapkan mampu memberikan kemudahan-kemudahan yang diinginkan yaitu:
1. penanganan data geospasial menjadi lebih baik dalam format baku
2. revisi dan pemutakhiran data menjadi lebih muda
3. data geospasial dan informasi menjadi lebih mudah dicari, dianalisa dan direpresentasikan
4. menjadi produk yang mempunyai nila tambah
5. kemampuan menukar data geospasial
6. penghematan waktu dan biaya
7. keputusan yang diambil menjai lebih baik.
Tujuan pokok dari pemanfaatan Sistem Informasi Geografis adalah untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Ciri utama data yang bisa dimanfaatkan dalam Sistem Informasi Geografis adalah data yang telah terikat dengan lokasi dan merupakan data dasar yang belum dispesifikasi (Dulbahri, 1993).
Sejarah sistem informasi geografis
Sistem informasi geografis (SIG) pertama pada tahun 1960 yang bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan geografis. 40 tahun kemudian perkembangan GIS berkembang tidak hanya bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan geografi saja tetapi sudah merambah ke berbagai bidang seperti:
• analisis penyakit epidemik (demam berdarah)
• analisis kejahatan (kerusuhan)
• navigasi dan vehicle routing (lintasan terpendek)
• analisis bisnis (sistem stock dan distribusi)
• urban (tata kota) dan regional planning (tata ruang wilayah)
• peneliti: spatial data exploration
• utility (listrik, PAM, telpon) inventory and management
• pertahanan (military simulation), dll
Karakteristik SIG
„ Merupakan suatu sistem hasil pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak
untuk tujuan pemetaan, sehingga fakta wilayah dapat disajikan dalam satu sistem
berbasis komputer.
„ Melibatkan ahli geografi, informatika dan komputer, serta aplikasi terkait.
„ Masalah dalam pengembangan meliputi: cakupan, kualitas dan standar data, struktur,
model dan visualisasi data, koordinasi kelembagaan dan etika, pendidikan, expert
system dan decision support system serta penerapannya
„ Perbedaannya dengan Sistem Informasi lainnya: data dikaitkan dengan letak geografis,
dan terdiri dari data tekstual maupun grafik
„ Bukan hanya sekedar merupakan pengubahan peta konvensional (tradisional) ke bentuk
peta dijital untuk kemudian disajikan (dicetak / diperbanyak) kembali
„ Mampu mengumpulkan, menyimpan, mentransformasikan, menampilkan, memanipulasi, memadukan dan menganalisis data spasial dari fenomena geografis suatu wilayah.
„ Mampu menyimpan data dasar yang dibutuhkan untuk penyelesaian suatu masalah. Contoh : penyelesaian masalah perubahan iklim memerlukan informasi dasar seperti curah hujan, suhu, angin, kondisi awan. Data dasar biasanya dikumpulkan secara berkala dalam jangka yang cukup panjang.

Sumber Informasi Geografi
Sumber informasi geografi selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu (bersifat
dinamis), sejalan dengan perubahan gejala alam dan gejala sosial. Dalam geografi, informasi
yang diperlukan harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki ilmu lain, yaitu:
Merupakan pengetahuan (knowledge) hasil pengalaman.
Tersusun secara sistematis, artinya merupakan satu kesatuan yang tersusun secara berurut dan teratur.Logis, artinya masuk akal dan menunjukkan sebab akibat.. Objektif, artinya berlaku umum dan mempunyai sasaran yang jelas dan teruji.
Menurut Anon (2003) ada beberapa alasan mengapa perlu menggunakan SIG, diantaranya adalah:
1. SIG menggunakan data spasial maupun atribut secara terintegrasi
2. SIG dapat digunakansebagai alat bantu interaktif yang menarik dalam usaha meningkatkan pemahaman mengenai konsep lokasi, ruang, kependudukan, dan unsur-unsur geografi yang ada dipermukaan bumi.
3. SIG dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data
4. SIG memiliki kemampuan menguraikan unsur-unsur yang ada dipermukaan bumi kedalam beberapa layer atau coverage data spasial
5. SIG memiliki kemapuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan data spasial berikut atributnya
6. Semua operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif
7. SIG dengan mudah menghsilkan peta-peta tematik
8. semua operasi SIG dapat di costumize dengan menggunakan perintah-perintah dalam bahaa script.
9. Peragkat lunak SIG menyediakan fasilitas untuk berkomunikasi dengan perangkat lunak lain
10. SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitannya dengan bidang spasial dan geoinformatika.
Komponen-komponen dalam SIG
Perangkat keras (Hardware)
a. Alat masukan (input) sebagai alat untuk memasukkan data ke dalam jaringan komputer. Contoh: Scanner, digitizer, CD-ROM.
b. Alat pemrosesan, merupakan sistem dalam komputer yang berfungsi mengolah, menganalisis dan menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan, contoh: CPU, tape drive, disk drive.
c. Alat keluaran (ouput) yang berfungsi menayangkan informasi geografi sebagai data dalam proses SIG, contoh: VDU, plotter, printer.
Gambar Skema perangkat keras (hardware).
Perangkat lunak (software)
Dalam pembuatan GIS di perlukan software yang menyediakan fungsi tool yang mampu melakukan penyimpanan data, analisis dan menampilkan informasi geografis. Dengan demikian, elemen yang harus terdapat dalam komponen software GIS adalah:
• Tool untuk melakukan input dan transformasi data geografis
• Sistem Manajemen Basis Data (DBMS)
• Tool yang mendukung query geografis, analisa dan visualisasi
• Graphical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tool geografi.
Inti dari software GIS adalah software GIS itu sendiri yang mampu menyediakan fungsi-fungsi untuk penyimpanan, pengaturan, link, query dan analisa data geografi. Beberapa contoh software GIS adalah ArcView, MapInfo, ArcInfo untuk SIG; CAD system untuk entry graphic data; dan ERDAS serta ER-MAP untuk proses remote sensing data. Modul dasar perangkat lunak SIG: modul pemasukan dan pembetulan data, modul penyimpanan dan pengorganisasian data, modul pemrosesan dan penyajian data, modul transformasi data, modul interaksi dengan pengguna (input query)
Brainware
Brainware merupakan kemampuan manusia dalam pengelolaan dan pemanfaatan SIG secara efektif. Bagaimanapun juga manusia merupakan subjek (pelaku) yang mengendalikan seluruh sistem, sehingga sangat dituntut kemampuan dan penguasaannya terhadap ilmu dan teknologi mutakhir. Selain itu diperlukan pula kemampuan untuk memadukan pengelolaan dengan pemanfaatan SIG, agar SIG dapat digunakan secara efektif dan efisien. Adanya koordinasi dalam pengelolaan SIG sangat diperlukan agar informasi yang diperoleh tidak simpang siur, tetapi tepat dan akurat. Manfaat Sistem Informasi Geografi (SIG)
Manfaat SIG dalam inventarisasi sumber daya alam
a. Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi,batubara, emas, besi dan barang tambang lainnya.
b. Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya:
- kawasan lahan potensial dan lahan kritis.
- kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak.
- kawasan lahan pertanian dan perkebunan.
- pemanfaatan perubahan penggunaan lahan.
c. Untuk pengawasan daerah bencana alam, misalnya:
- memantau luas wilayah bencana alam.
- pencegahan terjadinya bencana alam di masa datang.
- menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah bencana.
Manfaat SIG dalam Perencanaan Pola Pembangunan
Berikut ini contoh manfaat SIG dalam perencanaan pola pembangunan.
a. Pembangunan waduk PLTA Saguling
Dilihat dari lingkungan fisiknya, lokasi proyek PLTA Saguling sangat potensial dibangun waduk (bendungan) raksasa. Pernahkah Anda melihat waduk? Dengan SIG, pembangunan waduk tidak hanya memperhatikan faktor kecocokan fisik saja, tetapi juga faktor-faktor sosial ekonomi penduduk di sekitar proyek tersebut. Dengan dibangunnya waduk raksasa, pola kehidupan masyarakat yang sebelumnya serba darat akan berubah menjadi pola kehidupan darat dan air.. Melalui perencanaan yang matang, masyarakat harus dibina:
- cara dan teknik keselamatan transportasi melayari waduk.
- cara dan teknik pemanfaatan waduk sebagai sumber penghidupan (perikanan terapung).
b. Pemekaran Kota Bandung
Wilayah Kotamadya Bandung dengan luas 8.098 hektar, tidak mampu lagi menampung penduduk sejumlah 1,5 juta jiwa. Sementara arus urbanisasi dari daerah belakangnya (sekitarnya) terus mengalir. Permukiman kumuh (slum area) yang semakin meluas dan kemacetan lalu-lintas menambah kesemrawutan kota, karena itu usaha pemekaran kota tidak dapat dihindari. Bertambahnya luas Kota Bandung dari 8.098 hektar menjadi sekitar 17.000 hektar tentu disertai dengan perencanaan tata ruang. Penataan ruang tentu berkaitan dengan pembangunan sarana dan fasilitas fisik, sosial, ekonomi dan kependudukan.
Manfaat SIG dalam Bidang Sosial
a. Mengetahui potensi dan persebaran penduduk.
b. Mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya.
c. Untuk pendataan dan pengembangan jaringan transportasi.
d. Untuk pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan.
e. Untuk pendataan dan pengembangan permukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan rekreasi serta perkantoran.
Keuntungan SIG dengan menggunakan Komputer
1. Mudah dalam mengolah.
2. Pengumpulan data dan penyimpanannya hemat tempat dan ringkas (berupa disket).
3. Mudah diulang kalau sewaktu-waktu diperlukan.
4. Mudah diubah kalau sewaktu-waktu ada perubahan.
5. Mudah dibawa, dikirim dan ditransformasikan (dipindahkan)
6. Aman, karena dapat dikunci dengan kode atau manual.
7. Relatif lebih murah dibandingkan dengan survey lapangan.
8. Data yang sulit ditampilkan secara manual, dapat diperbesar bahkan dapat ditampilkan dengan gambar tiga dimensi.
9. Berdasarkan data SIG dapat dilakukan pengambilan keputusan dengan tepat dan cepat.
Contoh Aplikasi GIS
• Bidang Telekomunikasi digunakan untuk manajemen inventarisasi jaringan telekomunikasi, perencanaan jaringan tahun berikutnya, seperti halnya penentuan letak sentral, RK, DP yang optimal dan seterusnya sampai ke pelanggan, dll.
• Bidang Sumberdaya Alam mencakup inventarisasi, manajemen, dan kesesuaian lahan untuk pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan, perencanaan tata guna lahan, analisa daerah rawan bencana alam, dsb.
• Bidang Lingkungan mencakup perencanaan sungai, danau, laut, evaluasi pengendapan lumpur/sedimen, pemodelan pencemaran udara, limbah berbahaya dsb.
• Bidang Ekonomi, Bisnis, marketing mencakup penentuan lokasi bisnis yang prospektif untuk bank, pasar swalayan, mesin ATM dsb.
• Bidang Trasportasi dan Perhubungan Æ mencakup inventarisasi jaringan transportasi, analisa kesesuain dan penentuan rute-rute alternatif transportasi, manajemen pemeliharaan dan perencanaan perluasan jalan,dsb.
• Bidang Kesehatan mencakup penyediaan data atribut dan spasial yang menggambarkan distribusi penderita suatu penyakit,pola penyebaran penyakit, distribusi unit kesehatan, dsb.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_geografis
http://ilmukomputer.org/category/sistem-informasi-geografis/
Nur Meita Indah Mufidah. Pengantar GIS (Geographical Information System).
Rahmad Husein. Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis (Geographics Information System)
Arief Darmawan. Sekilas Tentang Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System)

2009-02-22

my profile

sory gw nebeng profile dulu yah

nama gw agi candra b

kuliah s1 gw di UIN SGD Bandung jurusan teknik informatika
kuliah s2 di UBL jurusan Ilmu Komputer konsentrasi sistem informasi


pengalaman organisasi

1. ketua hut RI 2004 di kampunk halaman nih
2. anggota DKM irmals (ikatan remaja masjid angkasa lanud sulaiman) tahun 2000 an kurang lebih sih
3. humas perisai diri sma angkasa
4. ketua departemen nalar intlektual

pengalaman kerja

  1. PT Explorindo Total Solusi
  2. PT Kairos Utama Indonesia
  3. PT Panfacific Insurance
  4. Universitas Indra Prasta
  5. Free Lance IT Konsultan


sekarang lagi aktif nulis di blog, walau baru dikit....

proposal rpl

nih ada contoh proposal rpl, bagi yg lagi cari. intinya yg gw tahu proposal rpl tuh kaya pembuatan makalah/skripsi bab 1, pengalaman dari pa wisnu dosen gw waktu rpl.
tapi beda lo dengan proposl proyek beneran...

yang pertama

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Tingginya budaya gemar membaca, mengakibatkan meningkatnya minat membaca. Minat membaca ditunjukan dengan keinginan yang kuat untuk melakukan kegiatan membaca (Darmono: 43). Untuk memenuhi kebutuhan kegiatan membaca tersebut, biasanya seseorang akan pergi ke suatu tempat yang menyediakan bahan bacaan yang dibutuhkan, salah satunya perpustakaan.
Dalam sebuah perpustakaan tentunya terdapat sebuah peraturan dan hal utama yakni sebuah informasi. Dalam realitas dan fenomena yang ditemui, penyajian informasi dalam sebuah perpustakaan masih tergolong tradisionalis dan masih mengikuti cara lama. Hal ini bisa ditemui pada penyajian daftar buku, penyimpanan data anggota, peminjaman, dan lain sebagainya.
Progresifitas sains dan teknologi kontemporer banyak mengubah tatanan hidup atau sebuah aturan dan atau sistem tertentu (Salam : 81). Dengan merujuk pada perkembangan teknologi tentunya sangat tepat jika pada sebuah layanan informasi sebuah perpustakaan dibuat lebih modern dan lebih memudahkan pemakai.
Dengan demikian, sebuah sistem informasi yang bisa mencakup hal tentanng perpustakaan yang disatukan dalam sebuah wadah sistem informasi layanan perpustakaan merupakan pilihan yang tepat untuk mengolah dan memanag sebuah perpustakaan.

1.2 Rumusan Masalah
Dalam sebuah perpustakaan, hal yang tepenting adalah sebuah layanan informasi yang disediakan dan bagaimana pengolahan atau manajemen dari perpustakaan itu sendiri, baik itu terkait dengan anggota, buku, peminjaman, atau pengembalian sebuah buku.
Salah satu bagian dari sebuah perpustakaan adalah bagaimana mengatur peminjaman dan pengembalian sebuak buku oleh anggota. Dengan demikian rumusan masalahnya adalah bagaimana mengatur atau mengelola pendaftaran anggota dan bagaimana proses anggota ketika login, mengganti password, atau melakukan peminjaman dan pengembalian sebuah buku.

1.3 Batasan Masalah
Dari sekian banyaknya sistem informasi pada perpustakaan tentu tidak semuanya akan dipaparkan dalam penelitian ini. Hal yang menarik dan kebetulan hal itu menjadi hal yang sangat fenomenal dalam sebuah perpustakaan adalah bagaimana mengatur sebuah peminjaman dan pengembalian sebuah buku.
Dengan demikian penelitian ini hanya terbatas pada proses peminjaman buku dan proses pengembalian buku. Berapa batas maksimal peminjaman sebuah buku yang dilakukan oleh anggota juga merupakan bagian dari batas permasalahan pada penelitian ini.

1.4 Tujuan
Merujuk pada latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang henda kami capai dalam penelitian ini antara lain adalah :
1. Membuat sebuah sistem informasi perpustakaan yang dapat dijangkau oleh semua kalangan dan memberikan sebuah layanan informasi perpustakaan yang cepat dan modern.
2. Media informasi dan implementasi dari adanya teknologi yang bisa digunakan dalam pengelolaan data perpustakaan dan penyedianaan layanan perpustakaan.

1.5 Manfaat
Manfaat yang bisa didapatkan dari adanya penelitian ini adalah :
1. Kemudahan dalam mengelola perpustakaan, baik dalam manajemen anggota, buku, peminjaman buku oleh anggota, atau proses pengembalian sebuah buku.
2. Efisiensi waktu dalam penyediaan informasi tentang perpustakaan seperti pada pencarian buku, denda pembayaran, dan lain-lain.
3. Penggunaan perangkat teknologi khususnya komputer agar seseorang dapat memanfaatkannya dengan baik.
1.6 Metodologi Penelitian
Langkah-langkah yang diambil untuk menyelesaikan masalah ini adalah :
1. Pengumpulan Data
a. Observasi
Pengamatan dan pengumpulan data secara langsung terhadap permasalahan atau pada objek.
b. Wawancara
Dialog langsung dengan orang yang terkait dengan objek yang bersangkutan yang sekiranya dapat membantu dalam melengkapi data-data yang diperlukan.
c. Kearsipan
Memperoleh data dengan meliht data-data dan informasi yang ada pada arsip perpustakaan.
d. Kepustakaan
Mengambil dan mencari data dari litertur buku dan internet yang terkait dengan penelitian ini.
2. Analisa Sistem
Meliputi seluruh komponen yang ada dalam sebuah perpustakaan, yakni meliputi anggota, buku, login, peminjaman buku, dan pengembalian buku.

3. Desain Sistem
Merupakan gambaran perilaku sistem yang akan dibuat atau simulasi sistem dengan menggunakan diagram UML.
4. Implentasi Program
Implementasi dari analisa sistem pada Pemrograman Java dengan database Microsoft Acces. Proses ini merupakan inti dari penelitian tentang perpustakaan ini.
5. Uji Coba
Pengujian dan test dari program yang telah dibuat. Test ini meliputi pendaftaran anggota, tambah buku, pencarian buku, proses login, proses peminjaman buku, serta proses pengembalian buku.\

1.7 Sistematika Pembahasan
Laporan penelitian ini disusun dalam 7 bab. Masing-masing bab menguraikan permasalahan sebagai berikut :
BAB I. Pendahuluan
Pada bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika pembahasan.
BAB II. Landasan Teori
Bab ini menjelaskan tinjauan kepustakaan dan teori-teori tentang penelitian dan perpustakaan.
BAB III. Analisa Sistem
Bab ini menjabarkan tentang Deskripi Sistem, Kebutuhan Data, Kebutuhan Proses, dan Aliran Data yang dibantu dengan Rational Rose.
BAB IV. Desain Sistem
Bab ini menjelaskan prilaku sistem yang digambarkan dengan UML dan meliputi Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, Collaboration Diagram, dan Statechart Diagram.
BAB V. Implementasi Program
Membahas tentang perangkat keras (hardware) yang dibutuhkan dan perangkat lunak (software) yang meliputi bahasa pemrograman dan database yang digunakan.
BAB VI. Hasil dan Pembahasan
Yakni membahasa tentang Teknologi Software, Uji Coba Software, dan Analisa Data.
Bab VII. Penutup
Bab terakhir yang membahas kesimpulan penelitian dan kritik dan saran dari penulis.

gw dapet dari link ini nih

http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/rekayasa-perangkat-lunak/rpl-perpustakaan-smart


yang kedua

1.1 Latar Belakang
Internet merupakan ‘network of networks’ jaringan dari banyak jaringan.
Jaringan jaringan tersebut saling berbagai pakai informasi yang dibundle dalam
bentuk paket paket IP, melalui berbagai router. Group router yang berada dibawah
pengawasan satu lembaga/korporat dinamakan autonomous system (AS). Router
router di internet menggunakan sebuah protocol routing antardomain yang disebut
Border Gateway Protocol (BGP) untuk berbagi-pakai informasi routing. BGP
menjadi suatu standart de facto sebagai suatu protocol routing inter-Autonomous
System (AS).
Informasi di internet dikirim dalam bentuk paket IP mengikuti alur (path)
yang dibentuk oleh router, dari lokasi sumber ke lokasi tujuan. Router, secara
kolektif bertanggung jawab atas perawatan semua path agar rute rute ke tujuan
dapat dicapai. Dalam hal ini, informasi reachabilities network dishare di antara
router router melalui protocol routing. Trafik diterima oleh router, kemudian
dikirim berdasarkan informasi reachabilities yang tersimpan dalam table
forwarding. Informasi yang lain disimpan dalam header paket.
Meskipun BGP secara umum tetap cukup stabil, bukan mustahil pada sesi
sesi tertentu sebagai akibat dari teknologi yang telah maju justru membawa
masalah masalah bari dibidang securitas. Dan nyatanya, BGP memiliki
keterbatasan dalam hal sekuritas dalam routing interdomain.
Mengingat pentingnya peran BGP pada jaringan internet dunia, maka mau
tak mau keamanan menjadi issue yang sangat penting dalam penyelenggaraan
routing dengan protocol BGP, karena jika BGP terkena serangan dari seseorang
atau sekelompok orang maka jaringan backbone internet akan terganggau.

1.2 Batasan Masalah
Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai gambaran routing intenet secara
umum, factor keamanan dalam routing, gambaran khusus tentang BGP dan factor
keamanan yang berpotensi untuk menggangu proses dari routing BGP serta solusi
solusi yang bisa diterapkan untuk mengatasi hal tersebut.
1.3 Tujuan Penulisan
Tulisan ini bertujuan untuk memahami factor factor yang berpotensi
menjadi pengganggu dalam proses routing interdomain dan menjelaskan solusi
solusi apa saja yang dapat diterapkan untuk mengatasinya.
1.4 Metodologi Penulisan
Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan studi literatur-literatur
yang terkait dengan tema. Kemudian akan dicoba untuk menerapkan sedikit
contoh yang berhubungan dengan topik bahasan.

gw dapet dari sini nih

http://www.cert.or.id/~budi/courses/security/2007/Rizal%20ferdiyan%20Report.pdf

masih banyak lagi deh yang lain tp lg males carinya


buat mahasiswa uin yg lg cari contoh, gw dah kasih di hilman, yg gw kasih dulu gw dapet dari dosen gw jg Prof Ali Ramdhani rektor unigar(debger denger sih) , sory pa saya sebarin tanpa beritahu dulu.